SELAMAT DATANG DI BIRU LAUTKU

Menyelamatkan Kita Sebagai Archipelagic State Terbesar di Dunia

Tumpahan Minyak Montara, Mengancam Nelayan Indonesia

Diposting oleh Rendra Eka A, S.T Sabtu, 24 April 2010 0 komentar


 Tumpahan Minyak Montara, Mengancam Nelayan Indonesia
 Oleh : Rendra Eka A, S.T


Pada tanggal 21 Agustus 2009 terjadi Ledakan Dasyat (Blow Out) di lepas pantai Celah Timor tepatnya di Ladang Minyak  Montara di Blok West Atlas, Laut Timor, perairan Australia dengan posisi 12041’S/124032’ T mengakibatkan tumpahan minyak yang maha dasyat. Dimana akibat ledakan itu minyak mentah di dasar laut itu keluar sekitar 500.000 liter per hari atau sekitar 1.200 barel menggenangi lautan per harinya. Pencemaran minyak kali ini sangat besar dan dampaknya hingga ke kawasan pantai selatan Pulau Rote dan Pulau Timor bagian selatan dan tingkat keparahannya lebih besar di bandingkan dengan bencana Lumpur  LAPINDO Sidoarjo. Muntahan minyak mentah tersebut hingga saat ini belum bisa di atasi oleh Otoritas Australia sehingga tumpaham minyak tersebut terus mengalir seperti sungai Amazon yang mengalir diatas lautan.

Otoritas di Australia mengakui tumpahan minyak mentah akibat meledaknya ladang minyak Montara di Celah Timor, telah memasuki perairan Indonesia. Tumpahan itu kini telah mendekati 51 mil laut dari Pulau Rote yang terletak di wilayah paling selatan Indonesia dan mengancam seluruh biota laut di perairan Indonesia terutama sumberdaya perikanan, termasuk rumput laut yang dibudidayakan secara besar-besaran di Rote Ndao.

Pelaku perikanan tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu nelayan-nelayan tradisional telah terancam mata pencahariannya akibat tumpahan ladang minyak tersebut karena pencemarannya sudah memasuki perairan Indonesia. Sejumlah aktivis lingkungan mendesak pemerintah Australia segera menghentikan dan bertanggung jawab atas pencemaran tersebut. Pihak Australia melalui Australia Maritime Safety Authority (AMSA) telah mengakui secara resmi bahwa tumpahan minyak dari The Montara Well Head Platform telah memasuki wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar 51 mil laut tenggara Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao. “Diperkirakan sekitar 500.000 liter per hari minyak mentah yang keluar.

Sementara itu masyarakat sekitar sudah mulai mengalami sakit akibat makan ikan tercemar dan nelayan tradisional kian sulit untuk melaut di perairan Laut Timor. Penghasilan laut nelayan menurun hingga 60 persen, masyarakat sekitar banyak yang sakit di bagian pencernaan akibat mengonsumsi hasil laut yang tercemar tersebut Dan ribuan nelayan tidak bisa melaut.

Kebocoran minyak yang mencemari Laut Timor tersebut kian mencemaskan. Sejauh ini, upaya pencegahan yang dilakukan pihak Australia adalah menyemprotkan dispersant, yang berdampak menyembunyikan genangan minyak ke dasar laut. Ini tidak menyelesaikan masalah, justru memindahkan masalah, di dasar laut malah akan merusak karang, dan padang lamun yang berupakan tempat pemijahan ikan secara alami.

Untuk itu kepada pemerintah Indonesia seyogyanya harus tegas bersikap kepada Otoritas Austaralia untuk meminta pertanggungjawaban dan ganti rugi atas rusaknya laut kita di daerah paling selatan Indonesia. Sehingga kewibawaan kita sebagai salah satu Negara Maritim terbesar di dunia tetap tegak berdiri, bukan ???

Response to "Tumpahan Minyak Montara, Mengancam Nelayan Indonesia"

Leave a Reply

Jumlah Pengunjung

free counters

Followers

Kembalikan Lautku

Kembalikan Lautku

My News